Aku
lelah hidup dalam lingkaran,
tak
tahu di mana aku bermula dan kapan akan berakhir
Aku
jenuh hidup dalam lingkaran,
menyusuri
jalan yang sama dan menjumpai suasana yang tak berbeda
Suatu
hari aku menjumpaimu di separuh jalanku,
dan
kembali aku menemukanmu di separuh jalan berikutnya
Masih
dengan wajah yang sama, wajah tanpa lekuk senyuman,
polos
tak berbicara tentang keindahan
Kemudian
aku menatapmu penuh harap
dan
menitipkan asa itu agar kau jamah saat aku kembali
Namun,
ketika aku menjumpaimu lagi di titik yang sama,
aku
tak melihat harapan itu di dalam genggamanmu
Aku
tak tahu di mana kau menyimpannya,
atau
mungkin kau telah membuangnya di separuh perjalananmu
Aku
ingin meninggalkan siklus yang penuh dengan birahi melelahkan ini
Jauh
dalam angan ingin kujumpai titik peristirahatan
agar
tak menjumpaimu lagi dengan wajah tanpa lekuk senyuman
dan
masih dengan birahi liarmu yang seolah perlahan ingin membunuhku
Akulah
penghuni lingkaran yang merindukan
sudut
untuk berbaring, menghela nafas jeda dan
menciptakan
sudut yang lain, di mana aku bisa menjumpaimu
dengan
lekuk senyuman yang merona
Dengan
harapan yang kau genggam erat dan kemudian kau simpan di hatimu
Akulah
penghuni siklus lingkaran yang merindukan sudut
untuk
berbaring dan menghela nafas jeda
Menyinggahi
sudut yang lainnya untuk menempatkanmu
dalam
keadaan terjaga tanpa jamah hati yang lain
Agar
ketika aku kembali dan beristirahat di sudut itu,
aku
bisa menjumpaimu telah terbangun dan memberiku sarapan
sepiring
nasi goreng dengan telur dadar yang kau rangkai sedemikian rupa
Agar
ketika aku kembali dan beristirahat di sudut itu,
aku
bisa menemukanmu memberikanku buah dari harapan yang
aku
tanam dalam hatimu, mungkin sepanjang perjalananku juga lah
kau
begitu rajin merawatnya, menyiramnya meski dengan air mata
Aku
pun kemudian bertanya,,
Mungkinkah
kau menghuni sudut itu lagi???
Agar
ketika aku kembali, aku bisa menemukanmu dengan wajah rindu
Yang
dengan begitu lahap menyantap kedatanganku yang tiba dengan bibit harapan baru
Makassar,
08 April 2016
By
: Ferdinand Songgreri
The Scene Art Line
Tidak ada komentar:
Posting Komentar